Thursday 24 March 2011

Aproach Chart

Apa aja sih yang ada di Approach Plate itu?

Ada holding procedure di Kuta, itu seandainya karena traffic padat atau karena 1 dan lain hal kita harus holding, kita holding disana. Inbound nya 091, belok kanan. Harus 3000 feet? Enggak juga, 3000 feet adalah MINIMUM ALTITUDE untuk holding. Kalau banyak traffic yang holding, bisa aja tumpuk-2an disana. Ada yang 3000, ada yang 4000, ada yang 5000.

So, this is the approach!
Nah, setelah clear for approach lalu ngapain?

kalau kita sehabis holding, descent lah ke 3000 feet lalu lakukan VOR DME Approach ini. Maintain 3000' sampai 10,6 DME, lalu leaving 3000 feet di 10.6 ini. Ke berapa? Ke MDA (470).

Altitude yang 1950, 1080, itu buat apa?

Itu hanya untuk crosschecking ketinggian kita. Saat 7 DME target kita adalah 1950'. Kalau misalnya 7DME kita 2100', berarti kita ketinggian. Tambahkan rate of descent nya. Kalau 7DME 1500', berarti khan kerendahan. Kurangi rate of descent nya.

Decision Time!
Sudah, descent lah sampai 470 feet. Setelah 470' kita bisa decide, mau landing atau enggak. Kalau landing, ya tinggal landing. Kalau hujan deres misalnya dan gak keliatan runway, kita maintain aja 470 feet dan lakukan Missed Approach Procedure saat di 2 DME.

Darimana 2 DME itu?

Liat di kolom sebelah kiri, yang ada tulisannya "MAP at D2.0". Naah, itu dia si Missed Approach Point nya. Yaitu 1 point dimana Missed Approach Procedure dilakukan. Jadi jangan nunggu sampai overhead VOR dulu baru lakukan go around.

Minimum Visbility
Kalau temen-2 liat ada 1 kolom lagi di bawah yang ada tulisan "Straight in Landing runway 09" dan ada tulisan 2800 m. Apa artinya?

Yaitu visibility minimum yang diperlukan untuk melakukan VOR DME APP ini.

Gimana kalau saat itu visibility nya cuma 1500m? Boleh gak kita approach?

Gak boleh, kita harus nunggu sampai dia membaik at least 2800 meter tadi. Holding aja di Kuta, kalau gak membaik juga dan fuel nya mepet, divert aja ke SUB misalnya.

No comments:

Post a Comment